Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar masih melakukan trauma healing terhadap EA, balita 2 tahun yang ditemukan di samping jenazah ibunya yang sudah membusuk selama 3 hari.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengungkapkan salah satu upaya yang dilakukan pihak rumah sakit untuk menghilangkan trauma EA ialah dengan melakukan terapi-terapi yang melibatkan keluarganya.
EA saat dipertemukan dengan kedua kakaknya menjadi sangat riang dan langsung bermain dengan saudaranya tersebut.
“Alhamdulillah bapaknya dan dua saudaranya laki-laki kelas dua smp dan kelas 5 SD itu sangat membantu untuk pemulihan psikis adiknya yang berusia 2 tahun 3 bulan ini,” kata Farid saat diwawancara, Selasa (29/10/2019).
Alami TraumaSementara itu Hairiyah, psikolog yang didatangkan dinas perlindungan, pemberdayaan perempuan dan anak (DPPPA) Kota Makassar mengatakan trauma yang dialami EA tidak terlalu parah tetapi juga tidak ringan.
Dari hasil pertemuannya dengan bocah tersebut, Hairiyah mengungkapkan bahwa EA masih sedikit kaget dan kebingungan saat tidak lagi melihat ibujya.
“Dilihatnya dari mana kalau trauma itu tidurnya hari pertama dan kedua itu dia gelisah, selalu teriak mama mama mama. Itu salah satu aspek dia mengalami trauma,” ujar Hairiyah.
Hairiyah mengatakan saat ini EA masih terus butuh perhatian.
Ia pun mengungkapkan siap mendampingi korban hingga traumanya benar-benar pulih.
“Kita akan berkomunikasi dengan keluarganya, kita sudah bilang sama tantenya, kapanpun kami siap,” Hairiyah menambahkan.
Peluk Jenazah IbuSebelumnya diberitakan seorang bocah perempuan ditemukan sedang memeluk jenazah ibunya di sebuah kamar indekos di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019) sore.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, ibu bocah tersebut diketahui bernama Marni (39), warga, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.
Anak perempuan yang ditemukan bersamanya berusia sekitar dua tahun.
Sumber: kompas.com
loading...