Pembunuh Apriyanita ada 2 orang, tega cor mayat untuk hilangkan bau terungkap ini motifnya.
Unit 1 Subdit III Jatanras Polda Sumsel, pimpinan Kasubdit Jatanras, AKBP Yudhi Suhariadi dan Kanit I Kompol Antoni Adhi, berhasil mengamankan pelaku pembunuhan sadis Apriyanita, PNS Kementerian PU.
Motif pembunuhan sendiri ternyata utang piutang dari bisnis jual beli mobil menjadi motif pembunuhan terhadap.
Tersangka Yudi Tama Redianto (41), saat dimintai keterangan di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, mengaku tega membunuh korban lantaran tak tahan terus ditagih utang oleh korban.
Merasa tak tenang karena ditagih utang, tersangka lantas menghubungi pamannya, Novi atau biasa disapa tersangka dengan panggilan Acik.
Dari situlah tersangka mendapat saran untuk menghabisi nyawa korban.
Berdasarkan pengakuannya pula, uang Rp15 juta yang rencananya akan membayar utang, justru digunakan tersangka untuk membayar jasa orang-orang yang membantunya membunuh korban.
"Acik ngajak Ilyas. Jadi ada 3 orang yang membunuh korban," ucapnya.
"Utang itu berawal dari tanggal 26 Agustus 2019. Saat itu saya menawari ada lelang mobil di Jakarta. Mobil jenis innova tahun 2016. Harganya Rp 145 juta," ujar Yudi.
Apriyanita semasa hidup, ASN yang menjadi korban pembunuhan
Apriyanita semasa hidup, ASN yang menjadi korban pembunuhan (Facebook/Kolase Sripoku.com)
Namun bukannya dibelikan mobil, uang tersebut justru dihabiskan tersangka untuk berfoya-foya.
Sementara korban terus menagih agar uangnya dikembalikan.
"Mobilnya tidak ada," ujar Yudi.
Dari total Rp 145 juta, tersangka mengaku sempat mengembalikan uang sebesar Rp 50 juta secara berangsur ke korban.
Puncaknya pada tanggal 8 Oktober 2019, korban kembali menagih uangnya.
Kali ini korban meminta uang sebesar Rp 35 juta.
Sedangkan tersangka mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp 15 juta.
"Sebenarnya dia (korban) tidak marah sih, cuma bilang yud, saya butuh uang besok. Bayar utang kamu Rp 35 juta. Tapi saya cuma punya uang Rp15 juta," ujarnya.
Namun menurutnya, korban bersedia diajak bekerja sama dalam bisnis karena mereka sempat bekerja di satu kantor yang sama yakni di satua kerja (Satker) wilayah III PU sejak tahun 2014.
"Waktu satu kantor itu, meja kerja kami bersebelahan. Kemudian saya pindah di wilayah I dan korban tetap di tempat yang lama," ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras, AKBP Yudhi Suhariadi mengatakan, atas temuan mayat itu, polisi kini telah mengamankan dua dua orang diduga pelaku. Kedua pelaku saat ini diamankan di Subdit Jatanras.
Menurut Yudhi, mayat ditemukan setelah mengumpulkan saksi dan alat bukti.
“Diduga kuat korban, ini posisi dikubur juga tidak selayaknya. Kaki tertekuk di dalam,” kata Yudhi.
Dikuburnya korban dengan cara dicor pun dilakukan untuk menutupi bau.
"Makam lama digali dan mayat korban itu dicor. Untuk menutupi bau," kata Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, AKBP Yudhi Suhariadi di lokasi, Jumat (25/10/2019).
Dia mengatakan Aprianita dilaporkan hilang oleh keluarga sejak 9 Oktober 2019. Sejak saat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan.
"Korban dilaporkan hilang oleh keluarga 9 Oktober. Tak tahu apakah diculik atau apa awalnya," ujarnya.
Dalam proses penyelidikan itu, polisi mengumpulkan data dan alat bukti. Akhirnya, terungkap lokasi Aprianita berada.
"Sejak hilang itu sebenarnya kita sudah lakukan pencarian. Semua data dan alat bukti kita kumpulkan, sampailah hari ini terungkap mayat diduga korban dikubur di sini," kata Yudhi.
Korban Apriyanita, Kronologis dan 6 Fakta Pembunuhan Apriyanita ASN Kementerian PU, Diculik Hingga Dicor Semen (tampak tersangka Yudi)
Korban Apriyanita, Kronologis dan 6 Fakta Pembunuhan Apriyanita ASN Kementerian PU, Diculik Hingga Dicor Semen (tampak tersangka Yudi) (Istimewa)
Masih Pakai Seragam
Heriyanto kakak korban, mengetahui mayat itu adalah adiknya yang hilang.
"Saya kenal dari baju dan celana yang dikenakannya sebelum hilang. Itu memang adik saya," ujarnya saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (25/10/2019).
Apriyanita ditemukan dikubur masih mengenakan seragam PNS.
Menurut Heriyanto, sebelum menghilang adiknya dijemput seseorang.
Akan tetapi, ia tidak mengenal siapa orang yang menjemput adiknya.
Akan tetapi, dari informasi bila adiknya dijemput temannya satu kantor.
Apriyanita sebelumnya dilaporkan hilang sejak 16 hari lalu.
Mayat Apriyanita saat ini telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Fetty Mardiana, saudara korban dalam laporan ke polisi mengungkapkan kronologi terakhir komunikasi.
Melalui HP, Apriyanita terakhir mengatakan "Tunggu sebentar Feti, agek ado yang nak ku omongi samo kau, sekarang aku nak nemui pak lurah.. adi yang nak ditandatangani,'ujarnya melalui sambungan telepon.
Keluarga sebelumnya berusaha mencari ke beberapa lokasi.
Informasi yang diperoleh keluarga, korban pernah terlihat menumpang mobil Innova bersama seorang pria.
Mobil tersebut beberapa kali memutar di depan rumah korban di Sriwijaya, Demang Lebar Daun Palembang.
Dari pengakuan tersangka yang salah satunya Yudi, korban dikubur di TPU Kandang Kawat Palembang.
Dari situ, tersangka Yudi dibawa ke lokasi untuk menunjukan lokasi di mana korban di kuburkan.
Dari lokasi itu, ditemukan coran seperti tidak ada makam.
Coran tersebut lantas dijebol agar bisa digali.
Setelah digali, posisi korban ditemukan dengan kondisi kaki dikat pakai tali rapiah.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Pembunuh Apriyanita Ada 3 Orang, Tega Cor Mayat Untuk Hilangkan Bau Terungkap Ini Motifnya, https://palembang.tribunnews.com/2019/10/25/pembunuh-apriyanita-ada-3-orang-tega-cor-mayat-untuk-hilangkan-bau-terungkap-ini-motifnya?page=all.
Editor: pairat
Unit 1 Subdit III Jatanras Polda Sumsel, pimpinan Kasubdit Jatanras, AKBP Yudhi Suhariadi dan Kanit I Kompol Antoni Adhi, berhasil mengamankan pelaku pembunuhan sadis Apriyanita, PNS Kementerian PU.
Motif pembunuhan sendiri ternyata utang piutang dari bisnis jual beli mobil menjadi motif pembunuhan terhadap.
Tersangka Yudi Tama Redianto (41), saat dimintai keterangan di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, mengaku tega membunuh korban lantaran tak tahan terus ditagih utang oleh korban.
Merasa tak tenang karena ditagih utang, tersangka lantas menghubungi pamannya, Novi atau biasa disapa tersangka dengan panggilan Acik.
Dari situlah tersangka mendapat saran untuk menghabisi nyawa korban.
Berdasarkan pengakuannya pula, uang Rp15 juta yang rencananya akan membayar utang, justru digunakan tersangka untuk membayar jasa orang-orang yang membantunya membunuh korban.
"Acik ngajak Ilyas. Jadi ada 3 orang yang membunuh korban," ucapnya.
"Utang itu berawal dari tanggal 26 Agustus 2019. Saat itu saya menawari ada lelang mobil di Jakarta. Mobil jenis innova tahun 2016. Harganya Rp 145 juta," ujar Yudi.
Apriyanita semasa hidup, ASN yang menjadi korban pembunuhan
Apriyanita semasa hidup, ASN yang menjadi korban pembunuhan (Facebook/Kolase Sripoku.com)
Namun bukannya dibelikan mobil, uang tersebut justru dihabiskan tersangka untuk berfoya-foya.
Sementara korban terus menagih agar uangnya dikembalikan.
"Mobilnya tidak ada," ujar Yudi.
Dari total Rp 145 juta, tersangka mengaku sempat mengembalikan uang sebesar Rp 50 juta secara berangsur ke korban.
Puncaknya pada tanggal 8 Oktober 2019, korban kembali menagih uangnya.
Kali ini korban meminta uang sebesar Rp 35 juta.
Sedangkan tersangka mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp 15 juta.
"Sebenarnya dia (korban) tidak marah sih, cuma bilang yud, saya butuh uang besok. Bayar utang kamu Rp 35 juta. Tapi saya cuma punya uang Rp15 juta," ujarnya.
Namun menurutnya, korban bersedia diajak bekerja sama dalam bisnis karena mereka sempat bekerja di satu kantor yang sama yakni di satua kerja (Satker) wilayah III PU sejak tahun 2014.
"Waktu satu kantor itu, meja kerja kami bersebelahan. Kemudian saya pindah di wilayah I dan korban tetap di tempat yang lama," ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras, AKBP Yudhi Suhariadi mengatakan, atas temuan mayat itu, polisi kini telah mengamankan dua dua orang diduga pelaku. Kedua pelaku saat ini diamankan di Subdit Jatanras.
Menurut Yudhi, mayat ditemukan setelah mengumpulkan saksi dan alat bukti.
“Diduga kuat korban, ini posisi dikubur juga tidak selayaknya. Kaki tertekuk di dalam,” kata Yudhi.
Dikuburnya korban dengan cara dicor pun dilakukan untuk menutupi bau.
"Makam lama digali dan mayat korban itu dicor. Untuk menutupi bau," kata Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, AKBP Yudhi Suhariadi di lokasi, Jumat (25/10/2019).
Dia mengatakan Aprianita dilaporkan hilang oleh keluarga sejak 9 Oktober 2019. Sejak saat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan.
"Korban dilaporkan hilang oleh keluarga 9 Oktober. Tak tahu apakah diculik atau apa awalnya," ujarnya.
Dalam proses penyelidikan itu, polisi mengumpulkan data dan alat bukti. Akhirnya, terungkap lokasi Aprianita berada.
"Sejak hilang itu sebenarnya kita sudah lakukan pencarian. Semua data dan alat bukti kita kumpulkan, sampailah hari ini terungkap mayat diduga korban dikubur di sini," kata Yudhi.
Korban Apriyanita, Kronologis dan 6 Fakta Pembunuhan Apriyanita ASN Kementerian PU, Diculik Hingga Dicor Semen (tampak tersangka Yudi)
Korban Apriyanita, Kronologis dan 6 Fakta Pembunuhan Apriyanita ASN Kementerian PU, Diculik Hingga Dicor Semen (tampak tersangka Yudi) (Istimewa)
Masih Pakai Seragam
Heriyanto kakak korban, mengetahui mayat itu adalah adiknya yang hilang.
"Saya kenal dari baju dan celana yang dikenakannya sebelum hilang. Itu memang adik saya," ujarnya saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (25/10/2019).
Apriyanita ditemukan dikubur masih mengenakan seragam PNS.
Menurut Heriyanto, sebelum menghilang adiknya dijemput seseorang.
Akan tetapi, ia tidak mengenal siapa orang yang menjemput adiknya.
Akan tetapi, dari informasi bila adiknya dijemput temannya satu kantor.
Apriyanita sebelumnya dilaporkan hilang sejak 16 hari lalu.
Mayat Apriyanita saat ini telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Fetty Mardiana, saudara korban dalam laporan ke polisi mengungkapkan kronologi terakhir komunikasi.
Melalui HP, Apriyanita terakhir mengatakan "Tunggu sebentar Feti, agek ado yang nak ku omongi samo kau, sekarang aku nak nemui pak lurah.. adi yang nak ditandatangani,'ujarnya melalui sambungan telepon.
Keluarga sebelumnya berusaha mencari ke beberapa lokasi.
Informasi yang diperoleh keluarga, korban pernah terlihat menumpang mobil Innova bersama seorang pria.
Mobil tersebut beberapa kali memutar di depan rumah korban di Sriwijaya, Demang Lebar Daun Palembang.
Dari pengakuan tersangka yang salah satunya Yudi, korban dikubur di TPU Kandang Kawat Palembang.
Dari situ, tersangka Yudi dibawa ke lokasi untuk menunjukan lokasi di mana korban di kuburkan.
Dari lokasi itu, ditemukan coran seperti tidak ada makam.
Coran tersebut lantas dijebol agar bisa digali.
Setelah digali, posisi korban ditemukan dengan kondisi kaki dikat pakai tali rapiah.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Pembunuh Apriyanita Ada 3 Orang, Tega Cor Mayat Untuk Hilangkan Bau Terungkap Ini Motifnya, https://palembang.tribunnews.com/2019/10/25/pembunuh-apriyanita-ada-3-orang-tega-cor-mayat-untuk-hilangkan-bau-terungkap-ini-motifnya?page=all.
Editor: pairat
loading...